Sejarah El Classico
Posted: Senin, 30 Januari 2012 by Indra Pragustian in Label: Barcelona, El Clasico
0
Ela Clasico dalam bahasa disebut Inggris The Classic dan dalam bahasa
Indonesia berarti klasik adalah derby yang mempertemukan dua klub
raksasa Spanyol yaitu Real Madrid dan FC Barcelona menurut situs
wikipedia El Clasico edisi pertama terjadi pada 17 Februari 1929 dimana
tim tamu Real Madrid unggul tipis 1-2.
Namun pada beberapa sumber yang lain disebutkan bahwa El Clasico pertama kali
berlangsung pada sebuah turnamen mini yang diselenggarakan untuk memperingati penobatan Raja Alfonso XII pada tahun 1902. Dimana pada saat itu cerita - cerita politik yang berpengaruh sangat kuat.
Cerita politik ini diteruskan oleh seorang Pemimpin Spanyol Francisco Franco pada tahun 1934. Franaco adalah diktator fasis yang merebut kekuasaan di Spanyol setelah kaum nasionalis dengan bantuan Fasis Italia mengalahkan kaum Republikan dengan bantuan komunis Uni Sovyet dalam sebuah perang saudara di Spanyol.Pada masa kepemimpinannya franco begitu menyiksa warga catalan karena warga catalan belum dengan tulus menjadi bagian dari Negara Spanyol. Barcelona yang notabenya ibukota provinsi Catalonia menjadi tempat berkumpul bagi orang - orang Catalan dimana pada saat itu Franco melarang penggunaan bahasa Catalan. Hal ini membuat Franco geram.Dilapangan sendiri terlihat jelas bahwa Franco lebih mendukung Madrid yang merupakan pusat peradaban dari Spanyol.
Jadi El Clasico sendiri bukan hanya duel antara Madrid dan Barca semata namun menjadi semacam perlawanan bangsa Catalan terhadap sang Jenderal.
Tak sampai disitu rivalitas mereka terjadi dalam bursa transfer, pada tahun 1950 kedua tim bertarung untuk memperebutkan satu pemain yaitu Di Stefano. Perebutan itu sendiri dimenangkan Madrid dengan bantuan Franco dan hal itu tentu membuat publik Catalan semakin meradang. Mulai sejak itu rivalitas barcelona dan real madrid terus terjadi, baik di dalam pertandingan, maupun bursa transfer pemain. Kedua klub ini saling merebut pemain. Bahakn penduduk spanyolpun terpecah dalam hal sebagai pendukung kedua klub ini.
Bicara rekor pertemuan antara Barca dan Real Madrid tentu punya
catatan yang panjang. Meski demikian, secara total Madrid masih lebih
unggul dari Barcelona. Dalam 159 laga yang telah dijalani kedua tim,
Madrid berhasil menang 68 kali. Sementara El Barca hanya mengoleksi 60
kemenangan, sedangkan 31 laga sisanya berakhir dengan hasil imbang.
sumber: http://orongorong.blogspot.com/2011/04/sejarah-el-clasico.html, http://www.infodejava.com/2010/11/sejarah-rivalitas-laga-el-clasico-ral.html
Namun pada beberapa sumber yang lain disebutkan bahwa El Clasico pertama kali
berlangsung pada sebuah turnamen mini yang diselenggarakan untuk memperingati penobatan Raja Alfonso XII pada tahun 1902. Dimana pada saat itu cerita - cerita politik yang berpengaruh sangat kuat.
Cerita politik ini diteruskan oleh seorang Pemimpin Spanyol Francisco Franco pada tahun 1934. Franaco adalah diktator fasis yang merebut kekuasaan di Spanyol setelah kaum nasionalis dengan bantuan Fasis Italia mengalahkan kaum Republikan dengan bantuan komunis Uni Sovyet dalam sebuah perang saudara di Spanyol.Pada masa kepemimpinannya franco begitu menyiksa warga catalan karena warga catalan belum dengan tulus menjadi bagian dari Negara Spanyol. Barcelona yang notabenya ibukota provinsi Catalonia menjadi tempat berkumpul bagi orang - orang Catalan dimana pada saat itu Franco melarang penggunaan bahasa Catalan. Hal ini membuat Franco geram.Dilapangan sendiri terlihat jelas bahwa Franco lebih mendukung Madrid yang merupakan pusat peradaban dari Spanyol.
Jadi El Clasico sendiri bukan hanya duel antara Madrid dan Barca semata namun menjadi semacam perlawanan bangsa Catalan terhadap sang Jenderal.
Tak sampai disitu rivalitas mereka terjadi dalam bursa transfer, pada tahun 1950 kedua tim bertarung untuk memperebutkan satu pemain yaitu Di Stefano. Perebutan itu sendiri dimenangkan Madrid dengan bantuan Franco dan hal itu tentu membuat publik Catalan semakin meradang. Mulai sejak itu rivalitas barcelona dan real madrid terus terjadi, baik di dalam pertandingan, maupun bursa transfer pemain. Kedua klub ini saling merebut pemain. Bahakn penduduk spanyolpun terpecah dalam hal sebagai pendukung kedua klub ini.
Bicara rekor pertemuan antara Barca dan Real Madrid tentu punya
catatan yang panjang. Meski demikian, secara total Madrid masih lebih
unggul dari Barcelona. Dalam 159 laga yang telah dijalani kedua tim,
Madrid berhasil menang 68 kali. Sementara El Barca hanya mengoleksi 60
kemenangan, sedangkan 31 laga sisanya berakhir dengan hasil imbang.
Tapi, banyak faktor yang membuat pertandingan ini selalu berjalan
sengit, panas bahkan keras. Real Madrid dan Barcelona bisa dikatakan
sebagai dua tim terbesar di Spanyol. Keduanya silih berganti menguasai
La Liga, kendati sempat ada gebrakan dari tim seperti Valencia,
Villarreal, Sevilla , Atletico Madrid atau Deportivo La Coruna. Nama
Barca dan Madrid terlanjur dicap sebagai raksasa Spanyol.
Persaingan dua kota ini sudah terjadi sejak akhir 1800. Perbedaan
budaya dan politik membuat hubungan kedua kota Katalunya dan Madrid ini
meruncing. Akibatnya, sepakbola juga mendapat imbas dari persaingan
ini.
Dari awal bergulirnya kompetisi Spanyol, rivalitas Madrid dan Barcelona
terbentuk dengan sendirinya. Kedua tim sama-sama mewakilkan Castile
dan Catalonia, dua wilayah yang memang memiliki unsur kuat dalam
sepakbola.
Kadar rivalitas ini semakin melebar ke semua skala kultur, sosiologi,
dan politik yang memaksa kedua kubu selalu bertolak belakang. Madrid
adalah pusat pemerintahan Spanyol dan rumah keluarga kerajaan. Seisi
kota masuk ke dalam pemikiran sentralisme.
Sebaliknya, ide-ide yang terbentuk di era modern, merebak di region
Katalunya, terutama Barcelona. Budaya fashion baru, bentuk pakaian,
rumah mode, filosofi, dan seni masuk lewat Barcelona.
Semasa kepemimpinan Jenderal Francisco Franco, segala identitas
kedaerahan dibatasi. Kemudian muncul oerang saudara pada era 1930-an.
Seorang tokoh Barcelona Josep Sunyol, pengacara, jurnalis, politikus,
yang juga menjadi Presiden Barca, diculik dan dibunuh tentara Franco.
Di sepakbola, Madrid dan Barca terlibat perebutan Alfredo Di Stefano,
bintang Argentina yang pindah warga negara Spanyol. Madrid sukses
mendapatkan Di Stefano, sekaligus sukses menyabet sederet gelar, pada
tahun 50-an.
Nama-nama bintang seperti Bernd Schuster, Michael Laudrup, Luis Figo,
Luis Enrique hingga Ronaldo, semuanya pernah merasakan tinggal di dua
klub tersebut. Mereka merasakan kerasnya bermain di El Clasico. Figo
pernah dilempar kepala babi dalam sebuah pertandingan, oleh pendukung
Barcelona yang marah dengan keputusan Figo menyebrang ke Madrid dari
Barcelona.
Latar belakang panjang inilah yang menyebabkan laga El Clasico selalu panas, sengit dan keras.
sumber: http://orongorong.blogspot.com/2011/04/sejarah-el-clasico.html, http://www.infodejava.com/2010/11/sejarah-rivalitas-laga-el-clasico-ral.html